Sunday, May 21, 2017

Pengalaman Sembuh dari Cantengan


Kalian mungkin pernah mengalami masalah kuku satu ini. Cantengan ini berupa infeksi pada kulit yang terletak di area kuku kaki ataupun tangan. Bernanah dan bau adalah ciri-cirinya. Penderitanya sering merasakan perih karena kuku tumbuh tidak normal dan menusuk/melukai kulit atau jaringan lunak disekitarnya sehingga menyebabkan peradangan. Banyak kasus cantengan ini terjadi di kuku jempol kaki.
Ciri-ciri cantengan via Wikimedia Commons


Bagi kalian yang belum pernah mengalami hal tersebut sebaiknya melakukan pencegahan secepat  mungkin sebelum semuanya terlambat dan bertambah parah. Sedangkan bagi kalian yang terlanjur mengalaminya sebaiknya memperhatikan alternatif penyembuhan yang mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah.

Singkat cerita dari pengalaman saya, saat SMA  itu pertama kali saya menderita cantengan. Kebiasaan saya yang suka memotong kuku terlalu pendek ditambah lagi memakai sepatu dan kaos kaki kesempitan menjadi faktor kenapa saya cantengan. Jalan kaki adalah aktivitas favorit, keman-mana jalan kaki termasuk ke sekolah. Hal ini menyebabkan tekanan berat pada kuku kaki sehingga menambah parah jari kaki saya yang sudah mulai menujukkan tanda-tanda cantengan.

Awalnya saya cuek karena berupa nanah biasa. Karena penasaran saya sengaja mengeluarkan nanah tersebut. Sudah dapat ditebak, nanah tersebut mengluarkan bau yang tidak sedap. Beberapa lama kemudian jari saya terasa nyeri yang amat sangat apalagi saat melakukan sholat dan duduk diantara dua sujut, rasanya itu bukan main sakitnya.

Akhirnya saya sadar telah mengalami cantengan ini dan segera mencari cara penyembuhan. Kurang lebih 2 tahun saya mengalami hal ini. Kenapa lama??? saat itu saya menganggap remeh cantengan ini dan tidak termotivasi untuk sembuh.

Kebisaan jelek saya yaitu sering menutupi cantengan di jempol kaki dengan plester luka tanpa menggunakan obat luar dan masih suka menggunakan sapatu yang sempit (karena menurut saya itu nyaman). Akibatnya apa??? Jempol kaki saya membengkak, merah dan terasa sangat nyeri. Saya malu untuk keluar menggunakan sendal apalagi bertamu karena pemandangan kaki saya yang tidak sedap (merah dan agak kehitamana) dan saya khawatir jika baunya sampai tercium. Saya mulai kehilangan rasa percaya diri.

Namun, karena saya ingin punya kaki normal dan bisa bertemu orang-orang lagi seperti biasanya, saya akhirnya memantapkan diri untuk sembuh.

Berdasarkan pengalaman saya sebagai mantan penderita cantengan, saya mempelajari berbagai macam alternatif pengobatan di internet dan berikut ini hal-hal yang saya lakukan, alhamdulillah cara ini ampuh dan berhasil untuk saya:

1. Menyelipkan kapas bersih pada ujung kuku yang sudah terlanjur menusuk kulit.

Buatlah bulatan kecil kapas basah yang bersih (yang sudah direndah dengan antiseptik), bisa juga gunakan minyak zaitun atau kelapa sebagai pelumas lalu selipkan diantara kuku (saya pribadi lakukan ini). Lakukanlah dengan pelan-pelan sampai kuku yang mulanya agak tetusuk dalam agar posisinya seperti kuku normal lainnya yaitu tumbuh di atas kulit.  Hal ini bertujuan agar kuku tidak tumbuh menusuk ke dalam kulit, melainkan akan tumbuh normal sehingga mengurangi peradangan. Bagi kalian yang memiliki cantengan yang sudah terlanjur parah lakukanlah dengan pelan-pelan dan bertahap agar kuku tidak patah serta tidak menyebabkan rasa sakit yang berlebihan.
Via WikiHow

2. Gunakan obat luar/salep antibakteri

Hal yang paling penting agar tidak menambah parah jari yang terlanjur bernanah/meradang yaitu dengan menghentikanya dengan cara mempercepat penyembuhan luka. Saya menggunakan tanaman lidah buaya. Lidah buaya ternyata sangat efektif mempercepat penyembuahan luka. Jika memungkinkan belilah antibiotik yang dijual di apotek untuk mengobati infeksi. Saya sering mengoleskan daging tanaman lidah buaya pada bagian yang meradang pada saat pagi hari, siang, dan malam sebelum tidur. Pastikan cuci kaki terlebih dahulu sebelum menggunakan obat luar atau salep. 
Tanaman Lidah buaya via Pixabay

3. Memakai sepatu dan kaos kaki longgar

Saya kapok setelah kaki saya mengalamai cantengan, segera saya ganti sepatu dan kaos kaki. Memakai sepatu dan kaos kaki sempit sama saja dengan menambah kesekitan jari kaki. Selain itu jangan lupa untuk menjaga kebersihan kaki, selalu ganti kaos kaki kalian. 

4. Tidak memotong kuku terlalu pendek

Memotong kuku terlalu pendek menyebabkan kuku nantinya mungkin tumbuh dengan tidak normal. Saya sering memotong kuku saat cantengan saya semakin parah dengan anggapan agar kuku tidak lagi menusuk kulit. Padahal cara ini dapat menyebabkan kuku tumbuh tidak normal dan malah akan memperparah. Sehingga dari pengalaman ini, saya enggan memotong kuku terlalu pendek saking takutnya bahkan saya biarkan agak memanjang namun tetap memperhatikan kebersihan terutaa kotoran yang terletak disela-sela kuku jari.  Kuku sendiri berfungsi membantu menopang jaringan yang ada di jari. 
Satu hal lagi, jangan pernah mencoba menusuk atau memecahkan nanah yang ada dikulit, hal itu justru menambah parah infeksi apalagi menusukya menggunakan peralatan yang tidak steril. Saya sendiri sering melakukan hal ini sehingga peradangan semakin parah.

5. Merendam dengan campuran air hangat dan antiseptik/antibakteri.

Air hangat mampu membuat jari kembali rileks sehingga dapat mengurangi nyeri pada jari yang terkena cantengan. Selain itu dapat mengurangi pembengkakan. Saya menggunakan garam disamping karena mudah dan murah juga mampu mematikan mikroba karena sifat garam sebagai antimikroba.Rendamlah bagian yang terkena cantengan selama 15-20 menit, 1-3 x sehari.

Selain beberapa hal di atas, ada hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk mempercepat penyembuhan  seperti kalian harus konsisten dan memiliki kemauan yang keras untuk sembuh. Kan percuma kalau ingin cepat sembuh tapi tidak konsisten.

Jika cantengan kalian semakin parah, jangan segan-segan untuk segera bertemu dokter. Tulisan ini hanya sebatas pengalaman sembuh dari penulis yang pernah mengalami cantengan. Semoga bermanfaat.

Baca juga:
Pengalaman Sembuh dari Jerawat Membandel (2) 

Teknik mencuci wajah yang baik dan benar 
 

Wednesday, May 3, 2017

Pengalaman Sembuh dari Jerawat Membandel (2)


Saya teringat perkataan Nenek saya yang mengatakan anak-anak remaja jaman dulu jarang ada yang namanya berjerawat padahal mereka sama sekali belum mengenal produk kecantikan seperti yang kita kenal sekarang. Sekarang ini jaman sudah maju eh malah generasi inilah dikenal namanya jerawat. Perlu dipahami, di era ini kita tidak mudah terlepas dari namanya zat kimia buatan, salah satunya di dalam produk yang dipakai sehari-hari. Namanya zat kimia buatan manusia pasti ada sisi buruknya. Berbeda dengan bahan alami walaupun hasilnya lama namun dampak negatif yang ditimbulkanya sedikit. Itulah yang terjadi dengan anak jaman dulu yang semuanya serba alami, mereka belum tahu cara mencuci muka seperti yang kita lakukan saat ini.
Makanan juga sangat berpengaruh terhadap wajah kita. Terlalu banyak makanan junkfood mempengaruhi sistem metabolisme tubuh ditambah lagi aktivitas luar ruangan yang penuh dengan polusi udara, jadwal yang padat membuat waktu istirahat terganggu serta tekanan dan stres. Pada akhirnya semua tercermin di wajah kita, seperti wajah kusam, berjerawat dan masalah kulit wajah lainya.
Sebelum kita mencari solusi dari permasalahan ini, sebaiknya kita mencari tahu akar penyebab jerawat. Menurut Wikipedia, Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Perubahan hormonal lainnya yang dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat adalah masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres.
Kita tidak bisa 100% menghindari faktor-faktor pemicu timbulnya jerawat karena pada dasarnya itu hal wajar yang dialami oleh manusia seperti perubahan hormon. Namun, kita bisa mengatasinya dengan melakukan pencegahan dan pengobatan agar jerawat tidak menjadi ganas.
Jadi berikut ini adalah tips-tips untuk mencegah dan merawat wajah yang berjerawat (berdasarkan pengalaman pribadi):





1. Teratur mencuci muka (minimal 2x sehari)


Kotoran seperti kulit mati, bedak, makeup, minyak dll yang menumpuk diwajah menjadi penyebab timbulnya jerawat. Kotoran tersebut dapat menutupi/menyumbat pori-pori kulit sehingga terjadinya penumpukan minyak dari dalam dan menyebabkan peradangan yang disebabkan oleh bakteri flora normal kulit. Disarankan mencuci muka pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
Cuci muka via Flickr.com

2. Menjaga kebersihan tempat tidur


Tempat tidur bisa menjadi sumber kotoran seperti debu yang ada diwajah kita, jadi unuk mencegah kotoran, kita harus rutin membersikan tempat tidur.
Tidur Via Pixabay

Baca juga: Teknik mencuci wajah yang baik dan benar

3.  Sholat 5 Waktu

Dengan menjalankan ibadah sholat, kita akan terbiasa menjaga kebersihan diri dengan berwudhu. Membasuh wajah adalah salah satu bagian wudhu. Bukankah hal itu baik untuk wajah kita? Kotoran yang menumpuk di wajah akan menghilang. Berdasarkan pengalaman saya pribadi, saat orang lain melihat wajah kita setelah berwudhu mereka akan melihat wajah yang cerah dan berseri-seri.
Wudhu before pray via Keyword-Suggestionsn.com

4. Makan makanan sehat dan konsumsi suplemen kulit

Saat saya mengalami masalah jerawat, saya rajin mengkonsumsi buah seperti apel, pisang, dan jeruk. Buah sangat bermanfaat bagi kesehatan kita terutama masalah kulit. Suplemen kulit yang boleh dikonsusmsi adalah sudah terdaftar di BPOM agar aman dikonsumsi. Buah dan suplemen membantu menjaga kesehatan kulit dari dalam misalnya dengan cara memperlancar aliran darah kita dan membuat kulit menjadi kencang. Suplemen kulit seperti Nuriskin dan kapsida bisa menjadi pilihan (berdasarkan pengalaman pribadi).
Makanan sehat via Pixabay

5. Menggunakan obat luar

Saya pernah menggunakan salah satu cream wajah untuk jerawat. Alasan saya menggunakanya karena bahan bakunya memang sangat membantu memulihkan wajah kita. Selain itu banyak yang merekomendasikan karena terbukti banyak yang telah berhasil. Usahakan menggunakan yang berbahan dasar alami. Gunakan yang sudah terdaftar di BPOM ya. Cari informasinya di internet dan pengalaman orang-orang yang telah menggunakanya.

Saya juga memakai masker alami buatan sendiri (bukan kemasan) seperti masker tomat, ketimun, dan alpukat serta yang lidah buaya (sering saya gunakan). Saya memilih lidah buaya karena sifatnya sebagai antiperadangan dan vitamin yang baik untuk kulit (silahkan searching). Alhamdulillah tidak mengecewakan hanya saja perlu dilakukan secara rutin agar hasilnya maksimal.
Maskeran via Flickr

Baca juga: Manfaat Minyak VCO

6. Menjaga kebugaran tubuh

Misalnya dengan berolahraga kita dapat memperlancar aliran darah yang sangat baik untuk kulit selain itu keringat yang dikeluarkan khususnya di wajah dapat membuka pori-pori dan mengeluarkan kotoran yang menumpuk. Bukankah itu baik untuk wajah? Coba perhatikan para atlet atau olahragawan atau mereka yang rutin berolahraga, mereka punya kulit yang bersih dan sehat.
Olahraga via Health.mil

7. Niat dan konsisten

Intinya adalah Kita punya niat untuk bebas dari jerawat dan mau bersusah payah mengerjakanya. Wajar saat rasa malas itu datang, namun perlu diingat niat kita dan tujuan akhir sehingga kita perlu yang namanya konsisten.
JANGAN MENYERAH via Pixabay

Baca juga: Hal-hal yang wajib dihindari orang berjerawat

Bagi kalian yang dilanda kecemasan dan kegalauan akibat jerawat mulailah merubah kebiasaan kalian dan segeralah bertindak.
Punya pengalaman seputar sembuh dari jerawat, ayo berbagi kisahnya dengan memberikan komentar di bawah ini.