Sunday, January 7, 2018

Karma Selalu Ada: Menjaga hubungan baik dengan sesama



Pernah dengar kalimat “hidup ini seperti roda, kadang kita berada di atas  namun suatu saat akan jatuh”? Orang yang berjuang mati-matian pada akhirnya bisa mencapainya. Jatuh, lalu bangkit kemudian jatuh lagi lalu bangkit lagi, itulah roda kehidupan. 

Hidup itu harus banyak melakukan berbagai kebaikan, melaksanakan perintah tuhan, dan menjaga hubungan baik sesama manusia. Mau saat senang atau susah, berada di bawah ataupun di atas, kita perlu menjaga lisan, perbuatan, agar jangan sampai menyakiti orang lain. Kenapa? Kembali lagi dengan roda kehidupan. Mungkin saat kita berada di atas, pernah menyakiti orang lain yang derajatnya bisa dibilang dibawah kita dan bisa jadi suatu saat mereka ada di atas kita, mereka sukses dan mungkin membalas perbuatan yang pernah kita lakukan kepadanya. Kita jatuh, sakit hati lalu menyadari karma itu benar-benar ada dan itu banyak terjadi sekarang. It’s real !!!

Baca juga: wajahmu mencerminkan isi hatimu

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga hubungan baik dengan sesama.

Intropeksi diri

Sederhananya seperti ini, saat ada seseorang yang perbuatanya menyakiti perasaanmu, kamu  harus benar-benar intropeksi diri. “Mungkin dulu saya pernah melakukan hal seperti itu” “ternyata begini ya rasanya berada diposisi seperti itu”. Walaupun kamu tidak menyadarinya dan merasa tidak pernah melakukan hal tersebut, kamu tetap sabar dan berjanji untuk tidak pernah melakukan hal yang sama menimpamu terjadi juga kepada orang lain. Berdoalah agar terhindar dari perbuatan yang dapat menyakiti orang lain. 

Tuhan punya banyak cara agar kita bijak dalam bersikap, ataupun ingin merasakan bagaimana rasa sakit itu. Jika kamu ingat dan benar-benar pernah melakukan suatu hal yang menyakiti mereka, kamu harus bertobat dan meminta maaf kepada orang yang kamu sakiti itu serta berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama pula.

Rendah hati

Satu hal yang perlu dimiliki dalam menjaga hubungan baik dengan orang lain dan menghindari yang namanya “karma” yaitu sifat rendah hati. Mungkin ini yang sulit diterapkan dalam kehidupan, padahal sumber dari kesombongan itu adalah sifat selalu merasa lebih akan sesuatu dan menolak merendah walaupun cuma sedikit. Memang sih manusia itu sifatnya yang tidak pernah puas dan selalu menginginkan banyak hal namun untuk menjadi manusia berkualitas sangat perlu memiliki sifat ini. 

Luruskan niat

Saat ini banyak manusia yang berlomba-lomba mengejar jabatan atau kedudukan, yang tujuanya agar menjadi orang terpandang dan dihormati, ujung-ujungnya mendekati sifat sombong. Akibat tujuan buruk itu, segala cara dapat dilakukan untuk mencapainya. Niatnya saja sudah buruk, ditambah caranya, ya sudah pasti banyak orang yang merasa hanya dimanfaatkan, dirugikan, ditindas, dan akhirnya hubungan dengan orang lain ikut hancur. Patut berhati-hati, karma selalu ada.

Luruskan niat terlebih dulu dalam menjalin suatu hubungan dengan orang lain. Selain menambah koneksi, kita juga bisa belajar dari pengalaman hidupnya, dan bisa juga sebagai orang yang tuhan pilihkan dalam mengatasi permasalahan hidup kita.

Banyak mendengar dan memahami

Ada sebuah kalimat tentang hal di atas, “kita mendengar untuk memahami, bukan untuk membalas”, maksudnya adalah saat kita mendengar lawan bicara kita dan memahaminya maka akan terjalin suatu pembicaraan yang sehat, namun jika mendengar hanya agar dapat membalas percakapan tersebut tanpa ada unsur memahami dengan baik maka akan timbul yang namanya komunikasi yang tidak sehat, masing-masing orang saling mendominasi percakapan, sifat egois, dan selalu merasa benar. Mungkin ini yang sering terjadi sekarang membuat orang sulit  mencapai titik kesepakatan. Bagaikan api lawan api, tidak akan ada yang menang. 

Cobalah untuk berdamai dengan diri masing-masing, jika sifat buruk ini selalu ada di dalam diri sudah pasti makin banyak orang yang membenci kita, yang tadinya kawan akan jadi lawan.  Hubungan dengan orang lain akan hancur. Menginginkan orang lain untuk memahami kita namun kita sendiri yang enggan memahami mereka. Ingat karma selalu ada.

Pembawaan diri

Seperti halnya sifat rendah hati, pembawaan diri bisa mencerminkan sifat keangkuhan kita loh. Berlebih-lebihan dalam menampakkan diri (lebay) baik lisan maupun bahasa tubuh kita dalam lingkungan masyarakat menjadi bumerang untuk kita sendiri, hasilnya cap sombong dari orang-orang. Beda karisma beda lebay ya. Intinya jangan terlalu berlebih-lebihan dalam segala hal, kecuali amal ibadah. 

Itulah beberapa hal dari opini penulis tentang menjaga hubungan baik dengan sesama. Semoga bermanfaat. Jangan lupa Share dan komentanya.