Pernah dengar kalimat “hidup ini seperti roda, kadang kita berada di atas namun suatu saat akan jatuh”? Orang yang berjuang mati-matian pada akhirnya bisa mencapainya. Jatuh, lalu bangkit kemudian jatuh lagi lalu bangkit lagi, itulah roda kehidupan.
Hidup itu harus banyak melakukan
berbagai kebaikan, melaksanakan perintah tuhan, dan menjaga hubungan baik sesama
manusia. Mau saat senang atau susah, berada di bawah ataupun di atas, kita
perlu menjaga lisan, perbuatan, agar jangan sampai menyakiti orang lain.
Kenapa? Kembali lagi dengan roda kehidupan. Mungkin saat kita berada di atas,
pernah menyakiti orang lain yang derajatnya bisa dibilang dibawah kita dan bisa
jadi suatu saat mereka ada di atas kita, mereka sukses dan mungkin membalas
perbuatan yang pernah kita lakukan kepadanya. Kita jatuh, sakit hati lalu
menyadari karma itu benar-benar ada dan itu banyak terjadi sekarang. It’s real !!!
Baca juga: wajahmu mencerminkan isi hatimu
Baca juga: wajahmu mencerminkan isi hatimu
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga hubungan baik dengan sesama.
Intropeksi diri
Sederhananya seperti ini, saat
ada seseorang yang perbuatanya menyakiti perasaanmu, kamu harus benar-benar intropeksi diri. “Mungkin
dulu saya pernah melakukan hal seperti itu” “ternyata begini ya rasanya berada
diposisi seperti itu”. Walaupun kamu tidak menyadarinya dan merasa tidak pernah
melakukan hal tersebut, kamu tetap sabar dan berjanji untuk tidak pernah
melakukan hal yang sama menimpamu terjadi juga kepada orang lain. Berdoalah
agar terhindar dari perbuatan yang dapat menyakiti orang lain.
Tuhan punya banyak cara agar kita
bijak dalam bersikap, ataupun ingin merasakan bagaimana rasa sakit itu. Jika
kamu ingat dan benar-benar pernah melakukan suatu hal yang menyakiti mereka,
kamu harus bertobat dan meminta maaf kepada orang yang kamu sakiti itu serta
berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama pula.
Baca juga: Mahasiswa Sejati dan Introvert
Rendah hati
Satu hal yang perlu dimiliki
dalam menjaga hubungan baik dengan orang lain dan menghindari yang namanya
“karma” yaitu sifat rendah hati. Mungkin ini yang sulit diterapkan dalam
kehidupan, padahal sumber dari kesombongan itu adalah sifat selalu merasa lebih
akan sesuatu dan menolak merendah walaupun cuma sedikit. Memang sih manusia itu sifatnya yang tidak
pernah puas dan selalu menginginkan banyak hal namun untuk menjadi manusia
berkualitas sangat perlu memiliki sifat ini.
Luruskan niat
Saat ini banyak manusia yang
berlomba-lomba mengejar jabatan atau kedudukan, yang tujuanya agar menjadi
orang terpandang dan dihormati, ujung-ujungnya mendekati sifat sombong. Akibat
tujuan buruk itu, segala cara dapat dilakukan untuk mencapainya. Niatnya saja
sudah buruk, ditambah caranya, ya sudah pasti banyak orang yang merasa hanya
dimanfaatkan, dirugikan, ditindas, dan akhirnya hubungan dengan orang lain ikut
hancur. Patut berhati-hati, karma selalu ada.
Luruskan niat terlebih dulu dalam
menjalin suatu hubungan dengan orang lain. Selain menambah koneksi, kita juga
bisa belajar dari pengalaman hidupnya, dan bisa juga sebagai orang yang tuhan
pilihkan dalam mengatasi permasalahan hidup kita.
Banyak mendengar dan memahami
Ada sebuah kalimat tentang hal di
atas, “kita mendengar untuk memahami, bukan untuk membalas”, maksudnya adalah
saat kita mendengar lawan bicara kita dan memahaminya maka akan terjalin suatu
pembicaraan yang sehat, namun jika mendengar hanya agar dapat membalas
percakapan tersebut tanpa ada unsur memahami dengan baik maka akan timbul yang
namanya komunikasi yang tidak sehat, masing-masing orang saling mendominasi
percakapan, sifat egois, dan selalu merasa benar. Mungkin ini yang sering
terjadi sekarang membuat orang sulit
mencapai titik kesepakatan. Bagaikan api lawan api, tidak akan ada yang
menang.
Cobalah untuk berdamai dengan
diri masing-masing, jika sifat buruk ini selalu ada di dalam diri sudah pasti
makin banyak orang yang membenci kita, yang tadinya kawan akan jadi lawan. Hubungan dengan orang lain akan hancur. Menginginkan
orang lain untuk memahami kita namun kita sendiri yang enggan memahami mereka. Ingat
karma selalu ada.
Pembawaan diri
Seperti halnya sifat rendah hati,
pembawaan diri bisa mencerminkan sifat keangkuhan kita loh. Berlebih-lebihan
dalam menampakkan diri (lebay) baik lisan maupun bahasa tubuh kita dalam
lingkungan masyarakat menjadi bumerang untuk kita sendiri, hasilnya cap sombong
dari orang-orang. Beda karisma beda lebay ya. Intinya jangan terlalu berlebih-lebihan
dalam segala hal, kecuali amal ibadah.
Itulah beberapa hal dari opini
penulis tentang menjaga hubungan baik dengan sesama. Semoga bermanfaat. Jangan
lupa Share dan komentanya.