BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Manusia
hidup tidaklah secara permanen, melainkan terus berubah-ubah. Mulai dari
pembuahan, menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati. Saat bayi
lahir, belum memiliki kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan cara
berinteraksi secara terus-menerus dengan lingkungan sekitar, bayi akan lebih
menyempurnakan diri, hingga bayi tersebut mengalami perubahan fisik sampai
menjadi lebih seimbang. Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut terus
mengalami perubahan. Perilaku dan keterampilannya juga semakin berkembang. Bayi
tersebut mulai bisa melakukan hal-hal tertentu, seperti membalikan badan,
duduk, merangkak, berdiri dan akhirnya bisa berjalan dan berlari (Waphalim,
2012).
Setiap
organisme dialam akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan
meliputi 3 proses yaitu morfognesis, diferensiasi dan pertumbuhan, sedangkan
pertumbuhan itu sendiri merupakan peningkatan ukuran organisme sebagai akibat
dari pertambahan (pembelahan) jumlah sel, volume, ukuran dan banyaknya matriks
intraselluler selnya. Akibat dari pertumbuhan adalah terjadinya pertambahan
panjang, lebar diameter dan dengan secara pasti akan diikuti pertambahan berat
orgnisme (Umar, 2013).
Dengan
adanya percobaan ini, akan dibuktikan apakah ada hubungan antara pertumbuhan
dan perkembangan, khususnya pada biji rambutan Nephelium lappaceum L.
I.2
Tujuan Percobaan
Tujuan
dari percobaan ini yaitu:
a.
Untuk mengetahui apakah
ada hubungan korelasi antara anjang dengan penambahan berat dari suatu sampel
yang diukur.
b.
Mengenalkan dan melatih
mahasiswa dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan parameter fisik
dalam lingkungan.
I.3 Waktu
Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari
Kamis, 21 Maret 2013, Pada pukul 14.30-17.00 WITA, Bertempat di Laboratorium
Biologi Dasar, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Perkembangan
(development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan (1980), mengartikan
Perkembangan adalah serangkaiaan perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman . Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1991), ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar,
luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran,
pengetahuan, dan sebagainya Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan
peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan
juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage of development)
(Waphalim,2012).
Biomassa
tanaman merupakan ukuran yang paling sering digunakan untuk menggambarkan dan
mempelajari pertumbuhan tanaman. Ini didasarkan atas kenyataan bahwa taksiran
biomassa (berat) tanaman relatif mudah diukur dan merupakan integrasi dari
hampir semua peristiwa yang dialami tanaman sebelumnya. Tinggi tanaman
merupakan ukuran tanaman yang sering diamati baik sebagai indicator pertumbuhan
maupun parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan atas
perlakuan yang diterapkan (Sitompul dan Guritno,1995).
Sebagai contoh proses yang terjadi pada sebuah tanaman buah tanaman buah dari bibit pohon yang kecil menjadi besar dengan pohon rindang, daun lebat, dan daun yang ranum. Dalam proses tersebut menunjukkan kedua proses pertumbuhan dan perkembangan. Karena dalam pertumbuhan tinggi dan bertambahnya volume pohon, terdapat juga proses perkembangan yaitu berupa perubahan sel-sel didalam pohoon menuju tahap lebih dewasa sehingga akhirnya mampu menghasilkan buah. Jadi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan terletak pada proses yang dialami oleh makhluk hidup tersebut dan proses antara pertumbuhan dengan perkembangan berjalan secara beriringan dan tidak terpisahkan satu sama lain. Sehingga pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif sedangkan perkembangan dapat diukur dengan cara kualitatif (Anonim, 2012).
Sebagai contoh proses yang terjadi pada sebuah tanaman buah tanaman buah dari bibit pohon yang kecil menjadi besar dengan pohon rindang, daun lebat, dan daun yang ranum. Dalam proses tersebut menunjukkan kedua proses pertumbuhan dan perkembangan. Karena dalam pertumbuhan tinggi dan bertambahnya volume pohon, terdapat juga proses perkembangan yaitu berupa perubahan sel-sel didalam pohoon menuju tahap lebih dewasa sehingga akhirnya mampu menghasilkan buah. Jadi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan terletak pada proses yang dialami oleh makhluk hidup tersebut dan proses antara pertumbuhan dengan perkembangan berjalan secara beriringan dan tidak terpisahkan satu sama lain. Sehingga pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif sedangkan perkembangan dapat diukur dengan cara kualitatif (Anonim, 2012).
Pertumbuhan
berfungsi sebagai tombol yang mengendalikan tingkat sintesis substrat menjadi
biomassa tanaman. Apabila efesiensi “konversi substrat” (pertumbuhan) rendah,
maka produk biomassa tanaman akan sedikit dan akhirnya hasil tanaman akan
rendah. Pembentukan awal organ-organ ini dengan demikian tergantung kepada
cadangan karbohidrat dan unsur hara dalam biji serta efesiensi metabolism.
Tanaman kemudian tumbuh dan berkembang mengikuti program ontogeny dimana
aktivitas dari proses-proses yang mendukung pertumbuhan disinkronisasi
sedemikian rupa dengan membentuk biomassa tanaman maksimal sesuai dengan
kondisi lingkungan (Sitompul dan Guritno, 1995).
Pada
dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka
memiliki perbedaan genetik dan asupan dari masing-masing manusia. Sehingga bisa
dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal
penting dalam perkembangan manusia (Waphalim, 2012) Faktor-faktornya adalah :
1. Faktor Genetik (Keturunan)
Faktor
ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam awal
pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari
bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetik ini susah untuk diubah, karena sudah
terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa
diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh
faktor-faktor genetik manusia ; postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat,
tempramen dan lain-lain.
2. Faktor Asupan
Faktor
ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan
seperti makanan, vitamin, buah-buahah, sayuran,dll secara teratur dalam proses
pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik dan
sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan cara berfikir, pertumbuhan badan,
dan lain-lain.
3. Faktor Lingkungan
Setelah
kedua faktor diatas telah dilewati segeralah anda mengetahui factor yang satu
ini, factor lingkungan merupakan cara pembelajaran para manusia dalam
pembangunan karakter secara alamiah dengan kata lain proses belajarnya secara
otomatis. Maka dengan itu lingkungan berpengaruh dalam pembangunan sifat dan
karakter mereka. Perkembangan anak tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab
perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan
(Waphalim, 2012) Faktor tersebut antara lain :
1. Faktor hereditas (warisan sejak
lahir/ bawaan)
Hereditas
merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini
hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan
orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang
dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai
pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen.
2. Faktor lingkungan
Urie
Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan
merupakan “berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism yang
diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu”.
Suatu
koefesien korelasi adalah sebuah angka yang menyatakan sampai seberapa jauh dua
hal berhubungan dan seberapa jauh variasi-variasi dalam sebuah pengukuran
searah dengan variasi-variasi lain. Agar setiap korelasi berarti, setiap
variabel dalam pasangan harus mengikuti sebuah distribusi normal. Sebagai
contoh, koefesien korelasi yang dihitung dari berta ikan muda dan sangat tua
akan tidak berlaku. Sementara itu adalah benar bahwa umur dan berat ikan
memiliki hubungan kuat, ikan meningkat dlam berat saat dia tumbuh, dalam contoh
ini umur ikan tidak akan mengikuti sebuah disrtibusi normaljika hanya
ekstrim-ekstrim yang dipertimbangkan. Hal itu harus diingat bahwa koefesien
korelasi semata-mata menunjukkan keberadaan dan ketidakberadaan sebuah
hubungan, apakah positif atau negative, antara dua variabel (Michael, 1999).
Dalam
suatu penelitian, sampel yang dikumpulkan harus data yang benar, dan cara
pengumpulan (sampling) data tersebut harus dilakukan dengan benar dan mengikuti
metode dan tata cara yang benar sehingga kesimpulan hasil penelitian yang dapat
dipercaya. Prosedur pengambilan sampel yang menghasilkan kesimpulan terhadap
populasi yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dikatakan berbias.
Untuk menghilangkan kemungkinan bias ini maka sampel harus diambil
berdasarkan prosedur khusus khusus
(Spesific procedures) (Soewarno, 1991).
Laporan lengkapnya dapat diunduh disini