BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Gen dominan biasanya memperlihatkan
pengaruhnya pada individu laki-laki/jantan maupun perempuan/betina. Baru dalam
keadaan homozigotik resesif, pengaruh dominan itu tidak akan menempatkan diri
dalam fenotip.
Disisni adapun gen-gen yang
dominansinya bergantung dari jenis kelamin individu. Salah satunya adalah
panjang jari telunjuk. Apabila kita meletakkan tangan kanan atau kiri kita pada
suatu alas dimana terdapat seuah garis mendatar demikian rupa sehingga ujung
jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui, apakah jari
telunjuk kita akan lebih panjang atu lebih pendek dari pada jari manis (Anonim,2011).
Gen
yang dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah gen autosomal yang membedakan antara
laki-laki dan perempuan karena dipengaruhi factor lingkungan internal yakni
perbedaan kadar hormon kelamin antara laki-laki dan perumpuan. Sifat yang
ditunkan oleh gen dikenal sebagai sifat (karakter) menurun yang dipengaruhi
oleh jenis kelamin. Salah satu contoh sifat menurun pada manusia yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin adalah panjang jari telunjuk (Agus dan
Sjafaraenan, 2013).
Apakah sebenarnya yang diberikan
pada anak-anak itu sehingga merekapun mempunyai beberapa sifat seperti orang
tuanya, Yang diwariskam adalah berupa gen, gen lah yang bertanggung jawab atas
turunnnya sifat-sifat tersebut. Gen-gen yang berhubungan langsung dengan
kromosom ini bisa diturunkan melalui gen autosom maupun gen gonosom (Nio,1990).
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan
dari percobaan ini adalah Untuk mengetahui frekuensi fenotip dan genotip kepala
botak.
I.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2013,
Pada pukul 15.00-16.30 WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Apabila
gen itu terletak pada atutosom, maka laki-laki dan perempuan dapat diharapkan
akan menerima gen itu dengan frekuensi yang sama., sehinga masing-masing seks
mmpunyai peluang yang sangat besar untuk menunjukkan diwariskannay gen
tertenntu. Tetapi apabila gen itu terletak pada kromosom-X maka gen tiu akan diwariskan menurut
pola bersilang. Artinya gen yagn terletak pada kromosom-X itu tidak mungkin
diwariskan oleh seorang ayah langsung kepada anak laki-laki (Suryo, 2010).
Jenis
kelamin (seks) kita merupakan salah satu karakter fenotipik kita yang lebih
nyata. Meskipun perbedaan antomis dan fisiologis antara pria dan wanita banyak,
dasar kromosom seksnya sedeikit lebih sederhana. Pada manusia dan manusia lain,
seperti pada lalat buah, ada dua varietas kromosom seks, dilambangkan dengan X
dan Y. Seseorang yang mewarisi dua kromosom X, satu dari masing-masing orang
tuanya, biasanya berkembang menjadi perempuan. Seorang Pria biasanya berkembang
dari sebuah zigot yang mengandung satu kromosom X dan satu kromosom Y. Ketika
meiosis terjadi di dalam testis, kromosom X dan Y berperilaku sama seperti
kromosom homolog, meskipun kromosom-kromosom tersbut hanya homolog sebagian dan
hanya mengalami sedikit pindah silang satu dengan yang lainnya (Campbell,dkk.,
1999).
Apabila
kita meletakkan tangan kita pada suatu alas dimana terdapat sebuah garis
mendatar sedemikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut,
maka dapat diketahui apakah jari telunjuk lebih panjang ataukah lebih pendek daripada jari manis. Pada
kebanyakan orang ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis tersebut.
Berarti bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek
disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki, tetapi resesif pada
perempuan. Ekspresi gen itu sebagai berikut (Suryo, 2010):
Genotip
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
TT
|
Telunjuk Pendek
|
Telunjuk Pendek
|
Tt
|
Telunjuk Pendek
|
Telunjuk Panjang
|
tt
|
Telunjuk Panjang
|
Telunjuk Panjang
|
Gen
terpengaruh kelamin (Sex influenced genes) ialah gen yang memperlihatkan perbdaan
ekspresi antara individu jantan dan betina akibat pengaruh hormon kelamin.
sebagai contoh gen yang terpengaruh
kelamin adalah gen autosomal B yang mengatur kebotakan pada manusia. Gen B
dominan pada pria tetapi resesif pada wanita. Sebaliknya gen b dominan pada
wanita tetati resesif pada pria. Akibatnya pria heterozigot akan mengalami
kebotakan, sedang wanita heterozigot akan normal. Untuk dapat mengalami
kebotakan seorang wanita harus mempunyai gen B dalam keadaan homozigot. Selain
mempengaruhi perbedaan ekspresi gen diantara jenis kelamin jug adapt membatasi
ekspresi gen pada salah satu jenis kelamin. gen yang hanya bias diekspresikan
pada salah satu jenis kelamin dinamakan gen yang terbatasi kelamin (sex limited genes) (Susanto, 2011).
Di
samping peranannya dalam menentukan jenis kelamin, kromosom seks, terutama
kromosom X, memiliki gen-gen untuk banyak karakter yang tidak berkaitan dengan
seks. Pada manusia, istilah terpaut seks biasanya menunjuk pada karakter-karakter
yang terpaut kromosom X. Jika suatu
sifat terpaut seks disebabkan oleh alel resesif, maka seorang anak perempuan
akan memperlihatkan fenotipenya hanya jika dia merupakan homozigot. Karena anak
laki-laki hanya memiliki satu lokus, istilah homozigot dan heterozigot tidak
memiliki arti untuk menggambarkan gen-gen terpaut seks (Campbell,dkk., 1999).
Genotip
adalah sifat dasar pada individu yang tidak tampak dan tidak berubah-ubah
karena iasi lingkungan (misalnya gen kepala botak genotipnya adalah BB atau
Bb). Fenotip adalah sifat keturunan yang dapat dilihat warna, bentuk dan
ukurannya (misalnya seorang laki-laki dengan genotip Bb & BB memiliki
fenotip kepala botak). Alel adalah anggota dari sepasang gen yang membawa sifat
berlawanan. Misalnya alel B (huruf besar) memiliki pengaruh kepala botak,
sedangkan alel b (huruf kecil) membawa sifat kepala normal. Maka B dan b adalah
sepasang alel (Suryo, 2008):
Genotof dan Fenotif Kepala Botak
Genotif
|
Fenotif
pada Laki-laki
|
Fenotif
pada Perempuan
|
BB
|
Botak
|
Botak
|
Bb
|
Botak
|
Normal
|
bb
|
Normal
|
Normal
|
Gen
kepala botak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Seorang laki-laki yang memiliki
pasangan gen BB dan Bb akan berkepala botak. Namun seorang perempuan baru akan
botak bila memiliki pasangan gen BB. Jadi gen kepala botak (B) bersifat dominan
pada laki-laki, sedangkan pada perempuan bersifat resesif (kalah dominan
daripada gen b) (Suryo, 2008).
Seorang
laki-laki botak dengan genotip Bb bila kawin dengan perempuan normal dengan
genotip bb akan memiliki anak dengan peluang genotip Bb (50%) dan bb (50%),
sehingga peluang anak laki-laki untuk botak adalah 50% dan anak perempuan botak
0 %. Peluang untuk kebotakan karena iasi iasic lebih besar pada laki-laki iasicio
pada perempuan (Suryo, 2008).
Pewarisan gen autosomal dominan, hadirnya sebuah gen dominan didalam genotip sesorang sudah menyebabkan sifat itu tampak padanya, banyak contoh kelainan akibat pewarisan gen autosomal dominan ini yaitu (Suryo, 2010):
a. Polidaktili (Jari Lebih), adalah suatu kelainan yang diwariskan oleh gen autosomal dominan P sehingga orang mempunyai tambahan jari pada satu atau kedua tangan dan/atau pada kakinya. Tempat jari tambahan itu berbeda - beda , ada yang terdapat dekat ibu jari dan ada pula yang terdapat di dekat jari kelingking. Orang normal adalah homozigotik resesif pp. Pada individu heterozigotik Pp derajat ekspresi gen dominan itu dapat bereda-beda, sehingga lokasi tambahan jari dapat bervariasi.
b. Kemampuan Mengecap PTC (iasiciocarbamide). Orang yang mampu mengecap rasa pahit PTC disebut taster sedangkan yang tidak disebut non taster. Gen penentu taster adalah TT atau Tt. Diagram pewarisannya mirip dengan polidaktili.
c. Thalassemia
Thalassemia merupakan penyakit
darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah pecah atau hemolisis. Thalasemia
sering disebut juga sebagai Cooley’s anemia serta sering menyerang bayi dan
anak-anak. Penyakit ini banyak menyerang di iasi-negara sekitar laut Tengah,
Timur Tengah dan khatulistiwa. Kelainan iasic ini ditandai dengan berkurangnya
atau bahkan tidak adanya sintesis hemoglobin (Hb)dan bentuk eritrosit yang
tidak teratur sehingga tidak ias mengikat O2 secara optimal. Thalassemia
dibedakan menjadi 3, yaitu Thalassemia α, β dan F (δβ).
d. Dentinogenesis Imperfecta, Merupakan kelainan pada gigi manusia berupa dentin putih seperti susu (opalesen). Penyebabnya adalah gen dominan D. Pada hasil rontgen, email tampak normal. Namun, ruang-ruang pulpa dan saluran akar gigi terhapus dengan dentin abnormal. Ada penambahan perbatasan pada hubungan antara mahkota dengan akar gigi molar.
e. Anonychia
Berupa kelainan jari tangan dan
atau kaki yang pertumbuhannya tidak bagus. Biasanya kuku tidak ada pada jari
telunjuk atau jari tengah. Penyebabnya adalah gen dominan An (resesifnya adalah
an).
f. Retinal Aplasia
Merupakan kelainan pada mata yang menyebabkan kebutaan sejak lahir. Penyebabnya adalah gen dominan Ra. Penyakit ini ditemukan 10% dari kasus kebutaan.g. Katarak
Katarak juga merupakan kelainan
pada mata yang memiliki resiko
menimbulkan kebutaan. Gen yang
berpengaruh dalam penyakit ini adalah gen dominan K.
h. Lekuk pipi, lekuk dagu, tumbuhnya rambut yang tebal pada dada, lengan, tangan, serta dapat membengkokkan ibu jari dengan sudut yang tajam.
i. Daun telinga yang bebas dan melekat.
j. Warna rambut hitam.
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan
ini yaitu pulpen dan mistar.
III.2 Bahan
Bahan yang
digunakan dalam percobaan ini yaitu keapala botak dan kertas.
III.3 Cara Kerja
Adapun
cara kerja dalam percobaan ini yaitu:
a. Membuat
tabel nama, jenis kelamin, dan umur.
b. Mengamati
kepala orang yang botak pada Populasi di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin.
c. Mencatat
biodata dengan mengisinya pada tabel yang telah disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Data
Hasil Pengamatan
No
|
Nama
|
Umur
|
Keterangan
|
Jenis
Kelamin
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Ari
Fitrah
Halim
Kaharuddin
Sakhiruddin
Rosmini
Faisal
Karim
Arfan
Udin
|
45
tahun
18
tahun
49
tahun
53
tahun
53
tahun
54
tahun
43
tahun
44
tahun
41
tahun
50
tahun
|
Tidak
Botak
Tidak
Botak
Tidak
Botak
Botak
Botak
Botak
Tidak
Botak
Tidak
Botak
Tidak
Botak
Tidak
Botak
|
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
|
IV.2
Pembahasan
Gen
yang dipengaruhi oleh gen autosomal merupakan sifat keturunan yang ditentukan
oleh gen pada autosom. Contohnya yaitu pengaruh jenis kelamiin terhadap suatu
pewarisan gen, sehingga membedakan antara laki-laki dan perempuan karena
dipengaruhi faktor lingkungan internal yakni perbedaan hormon kelamin antara
laki-laki dan perempuan. Salah satu contoh sifat menurun pada manusia yang
dipengaruhi jenis kelamin adalah kepala botak (Bald).
Pada pengamatan terhadap orang botak,
didapatkan data hasil yaitu dalam
10
orang yang ditemui, hanya ada 3 orang yang mengalami kebotakan yaitu Kaharuddin
(laki-laki usia 53 tahun), Sakhiruddin (laki-laki usia 53 tahun), dan Rosmini
(perempuan usia 54 tahun). sehingga presentase orang yang mengalami kebotakan
sebesar 30% , dimana 10% adalah perempuan dan 20% adalah laki-laki. Sisanya
orang yang normal/resesif sebesar 70%.
Pada umumnya kepala botak sering
ditemui pada laki-laki, namun sekali-kali dapat dilihat adanya perempuan dengan
kepala botak. Penyebabnya adalah jika gen B menentukan kepala botak dan alelnya
resesif b menentukan kepala berambut normal, maka pengaruh jenis kelamin itu
demikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki, tetapi resesif pada
perempuan (bila heterozigot). Adapun ekspresi gen yang diturunkan yaitu, jika
genotip BB maka laki-laki maupun
perempuan akan mengalami kebotakan, jika genotip Bb maka hanya laki-laki
yang mengalami kebotakan, sedangkan jika
resesif (bb) maka kedua-duanya normal. Sehingga sifat yang diturunkan oleh gen
botak merupakan salah satu sifat (karakter) menurun yang dipengaruhi oleh jenis
kelamin.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
percobaan ini adalah frekuensi orang berkepala botak yang didapatkan setelah
melakukan pengamatan terhadapa 10 orang adalah sebesar 30% berkepala botak
(laki-laki 20% dan perempuan 10%) dan orang normal 70%.
V.2 Saran
Saran saya yaitu agar Laboratorium
Genetika dapat diperbaiki sehingga dapat digunakan dalam praktikum genetika,
bukan menggunakan Laboratorium Biologi Dasar.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus,
Rosana dan Sjafaraenan, 2013. Penuntun
Praktikum Genetika. Jurusan Biologi.Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Anonim,
2011. Gen-Gen Yang Dipengaruhi Jenis
Kelamin.http:// teachingteam.
files.wordpress.com. Diakses pada
tanggal 7 April 2013, Pukul 08.00 WITA.
Makassar.
Campbell,
N.A, Reece, Jane,B., dan Mitchell, Lawrence, G., 1999. Biologi jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Nio,
Tjan kwiauw, 1990.Genetika Dasar. Institut Teknologi Bandung Press. Bandung
Suryo, 2008. Genetika.
Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Suryo, 2010. Genetika
Manusia. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Susanto, Agus Hery, 2011.Genetika. Graha Ilmu. Yogyakarta.
sangat bagus untuk dibaca kak
ReplyDeletegames unlimited